Puisi Cinta : Titik Selongsong Hati

Hi semuanya ! setelah membahas tentang beberapa artikel tentang permasalahn percintaan seperti Mengapa Suamiku suka 'jajan'? . Diekesempatan kali ini penulais ingin berbagi sebuah puisi cinta. Puisi cinta kali ini bertema tentang titik jenuh. Puisi yang ditulis penulis sendiri haha.
Ok langsung saja inilah puisi cinta dengan judul " Ttitik Selongsong Hati "

Puisi Cinta
Titik Selongsong Hati

Anak ayam yang berkumpul di induknya

Berteriak ria akan kehangatan pelukanya

Memanggul berat bahu terangkat

Tetap berjalan dengan pinggul yang bergoyang

Mimpi yang terlihat dibalik kelopak mata

Kubangun dengan semen terkuat

Tinggi sudah pohon yang kutanam

Dengan waktu yang berjalan

Djarum panjang pun berputar dengan giatnya

Tanpa ingin mengulang dan memutar haluan sedikitpun

Anak ayampun mulai membesar

Bersama berbahagia sebelumnya

Mimpi yang terkejar separuh

Mulai enggan kudekati

Ada peran yang mulai merasuki

Pelurupun mulai ditembakan

Bertanda perannya telah mulai

Sebuah titik selosong hati mulai memainkan peranya

Dilihatnya hijau daun yang tak berubah

Dan udara yang tak ingin mewujudkan dirinya

Titik Selongsong hatipun menghampiri

Rusa jantan yang bersimpuh lesu

Berdiri tegap tak tergoyah sebelumnya

Kapas basah yang tergeletak karna basah

Terbang ringan sebelumnya

Kisah sejuk angin yang sampai pada diriku

Mengiris dan menusuk tajam dada kiriku

Titik selongsong hati pun menancapkanya kakinya

Setelah peluru yang kutembakan

Selongsong hati inilah yang tertinggal

Seorang Tua yang berjalan membungkuk

Berjalan dengan pinggul yang bergoyang sebelumnya

Titik selongsong hati

Kau telah memainkan peranmu

(by : W.A.A)

Nah semuanya itulah puisi cinta yang berjudul "Titik Selongsong Hati" yang ingin dibagikan kepada anda.

Titik selongsong hati pasti akan selalu kita temui tapi jangan membuat kita menjadi berhenti. Sekian dari sang penulis semoga bermanfaat bagi anda. Kurang dan lebihnya mohon maaf. Terima Kasih.